baby, you're a firework.
Do you ever feel like a plastic bag?
Normalnya kita akan merasa paling tidak berguna kalau sudah dihadapi keadaan dimana orang-orang disekitar kita mulai berkontribusi secara publik. Tapi pernah gak sih berpikir kalau kontribusi kita secara pribadi pun kayaknya sudah cukup untuk orang-orang disekitar kita.
Menulis ini sebenarnya sebagai balasan dari kegundahan orang terdekat ku beberapa bulan ini. Kegundahannya memang seputar sudah bermanfaat atau belum dirinya untuk masyarakat sekitarnya. Bermimpi untuk berguna dan bermanfaat untuk masyarakat memang bukan hal yang muluk, Indahnya sama dengan mereka-mereka yang bermimpi menjadi astronaut dan terbang ke bulan, dua dua nya terdengar menyenangkan untuk Saya.
Mengejar mimpi itu ngga seharusnya menjadi hal yang rumit, tapi yang sulit itu tidak mendengarkan dan menghiraukan pemikiran-pemikiran orang tentang apa yang sedang kita lakukan selagi menggapai, karena bagi mereka stigma tidak berguna untuk publik sama dengan tidak berguna. Tidak berkontribusi dalam artian berkerja sebagai pegawai kantoran, sibuk berorganisasi atau tidak ada prestasi signifikan di sekolah sama dengan tidak melakukan apapun. Padahal, mungkin saja kemarin sore mereka-mereka yang kalian anggap tidak berguna itu baru saja menyelematkan teman dekatnya yang nyaris bunuh diri melalui ucapan peduli, siapa yang tahu kan? yang pasti bukan kamu yang bisanya hanya melihat tanpa paham.
Saya tidak pernah setuju dengan siapapun yang membandingkan satu kesedihan dengan kesedihan lainnya, Membandingkan satu usaha dengan usaha lainnya. Toh bagi Saya, pencapaian manusia itu ngga seharusnya bergantung dengan standar yang dijadikan pandangan publik, tapi kepuasaan akan diri-nya sendiri. Ananda Badudu sebagai Separuh, Sebagian, dan Sebagian besar Banda Neira (band kesukaan Saya hehe) pernah bilang kalau baginya Album Yang Patah Tumbuh Yang Hilang Berganti dianggapnya berhasil bila paling tidak berhasil membuat satu orang saja menangis, bagi publik? album berhasil itu ya yang menjual ribuan copies, yang diputar dimana-mana, Tapi untuk kepuasan pribadi nya? Tentu itu hal yang paling masuk akal.
Rasanya salah, mendengar satu manusia bilang kalau manusia lainnya tidak merasakan struggle of life kalau belum merasakan blablablabla apapun itu, karena toh semua manusia bangun setiap pagi sebagai manusia yang sama. Kamu tidak terbangun sebagai manusia lainnya kan kemarin pagi? jadi tidak masuk akal untuk menyimpulkan bahwa hidup manusia itu enak-enak saja karena kamu melihat dia mengendarai mobil mewah kemarin sore, mungkin saja di dalam mobil bensin nya sedang sekarat dan pom bensin masih jauh, kamu tidak tahu pada saat itu dia sedang struggling untuk tidak panik, kenapa? ya karena kamu kan tidak ada di dalam mobil mewah bersama dia, atau sebagai dia.
Lagipula, Saya adalah satu dari segerombol manusia yang percaya kalau semua hidup pada zona waktu nya. Saya yakin yang berfikiran seperti Saya pasti banyak, karena toh tulisan-tulisan dan quotes tentang ini sudah beredar (sangat) banyak di internet, dan menjadi senjata hampir dari semua orang yang sedang merasa gagal. Saya mengenal secara pribadi mereka-mereka yang di anggap gagal kemudian bangkit. Saya juga mengenal mereka-mereka yang di eluh-eluh kan tapi kerjaanya menjatuhkan manusia lainnya. Jujur Saya tidak tahu siapa yang lebih baik dari siapa, tapi Saya menghargai siapapun yang mau berusaha, nilai plus kalau dia keren dan menghargai orang lain.
Mengejar mimpi itu ngga seharusnya menjadi hal yang rumit, tapi yang sulit itu tidak mendengarkan dan menghiraukan pemikiran-pemikiran orang tentang apa yang sedang kita lakukan selagi menggapai, karena bagi mereka stigma tidak berguna untuk publik sama dengan tidak berguna. Tidak berkontribusi dalam artian berkerja sebagai pegawai kantoran, sibuk berorganisasi atau tidak ada prestasi signifikan di sekolah sama dengan tidak melakukan apapun. Padahal, mungkin saja kemarin sore mereka-mereka yang kalian anggap tidak berguna itu baru saja menyelematkan teman dekatnya yang nyaris bunuh diri melalui ucapan peduli, siapa yang tahu kan? yang pasti bukan kamu yang bisanya hanya melihat tanpa paham.
Saya tidak pernah setuju dengan siapapun yang membandingkan satu kesedihan dengan kesedihan lainnya, Membandingkan satu usaha dengan usaha lainnya. Toh bagi Saya, pencapaian manusia itu ngga seharusnya bergantung dengan standar yang dijadikan pandangan publik, tapi kepuasaan akan diri-nya sendiri. Ananda Badudu sebagai Separuh, Sebagian, dan Sebagian besar Banda Neira (band kesukaan Saya hehe) pernah bilang kalau baginya Album Yang Patah Tumbuh Yang Hilang Berganti dianggapnya berhasil bila paling tidak berhasil membuat satu orang saja menangis, bagi publik? album berhasil itu ya yang menjual ribuan copies, yang diputar dimana-mana, Tapi untuk kepuasan pribadi nya? Tentu itu hal yang paling masuk akal.
Rasanya salah, mendengar satu manusia bilang kalau manusia lainnya tidak merasakan struggle of life kalau belum merasakan blablablabla apapun itu, karena toh semua manusia bangun setiap pagi sebagai manusia yang sama. Kamu tidak terbangun sebagai manusia lainnya kan kemarin pagi? jadi tidak masuk akal untuk menyimpulkan bahwa hidup manusia itu enak-enak saja karena kamu melihat dia mengendarai mobil mewah kemarin sore, mungkin saja di dalam mobil bensin nya sedang sekarat dan pom bensin masih jauh, kamu tidak tahu pada saat itu dia sedang struggling untuk tidak panik, kenapa? ya karena kamu kan tidak ada di dalam mobil mewah bersama dia, atau sebagai dia.
Lagipula, Saya adalah satu dari segerombol manusia yang percaya kalau semua hidup pada zona waktu nya. Saya yakin yang berfikiran seperti Saya pasti banyak, karena toh tulisan-tulisan dan quotes tentang ini sudah beredar (sangat) banyak di internet, dan menjadi senjata hampir dari semua orang yang sedang merasa gagal. Saya mengenal secara pribadi mereka-mereka yang di anggap gagal kemudian bangkit. Saya juga mengenal mereka-mereka yang di eluh-eluh kan tapi kerjaanya menjatuhkan manusia lainnya. Jujur Saya tidak tahu siapa yang lebih baik dari siapa, tapi Saya menghargai siapapun yang mau berusaha, nilai plus kalau dia keren dan menghargai orang lain.
maybe the reasons why all the doors are closed,
so you could open one that lead you to the perfect road
Mungkin, memang seperti itu. Mungkin tidak sekarang, besok, atau minggu depan tapi tenanglah, berjalan dengan tenang sambil menikmati de-daunan gugur, berubah menjadi salju hingga tumbuh menjadi bunga, justru lebih baik daripada tergesa-gesa mencari jalan pintas, tersesat lalu tidak bisa pulang kan?
Berguna atau tidak nya kamu kepada dunia jangan ditanya kepada mereka-mereka yang tidak mengenal hati dan hari-hari mu, tapi tanya kepada mereka yang sudah berapa banyak pertanyaan sesimple 'apa kabar' dari mu menyelematkan mood mereka hari itu.
Dia, Kamu, Mereka, Saya, pasti sudah pernah berguna untuk manusia disekitar, mungkin belum waktunya saja untuk Dunia melihat, tapi akan tiba waktunya kamu terbang, meledak, warna-warni, indah. Iya, seperti kembang api tapi jangan merusak bumi ya, satu-satu nya polusi yang harus kamu keluarkan adalah polusi suara-suara mu yang penuh ilmu. Selamat berjuang membakar diri.
cause baby, you're a firework.
Komentar
Posting Komentar