ula

"A friend is one that knows you as you are, understands where you have been, accepts what you have become, and still, gently allows you to grow."   
― William Shakespeare

aku adalah orang yang menganggap serius beberapa hal tertentu yang terkadang malah mendekati ga jelas, misalnya aku membandingkan kata 'sorry' dan 'maaf' yang seharusnya memiliki arti yang sama, karena memang sama, maaf adalah bahasa indonesia dari sorry, tapi aku selalu menganggap kata 'maaf' 100x lebih berharga dari sekedar sorry. Padahal ya gitu, sama aja. 

Sama seperti aku yang selalu memberi jarak dan batasan batasan tertentu dalam lingkaran pertemanan, teman-teman aja-teman lumayan dekat-teman dekat-teman super dekat-sahabat 

Mungkin kira-kira seperti itu, dan aku selalu memberi batasan batasan itu dengan jelas dan jujur. 
Mungkin ada beberapa yang sakit hati, mereka yang menganggap ku teman lumayan dekat tapi aku hanya menganggap mereka sebatas teman aja. Bilang aku jahat dan pilih pilih teman, tidak apa karena memang begitu adanya, aku adalah pemegang prinsip 'pilih pilih teman itu sangat perlu' 

Dulu, hampir tidak ada orang yang masuk kedalam level paling atas lingkar pertemanan ku, benar-benar hampir tidak ada orang yang memiliki kedekatan hingga level sahabat untukku dulu, sebegitu susah nya aku mempercayai orang lain. Untuk orang yang memiliki trust issues seperti ku SMA merupakan masa masa bersinar dimana aku bisa mempercayai beberapa orang sekaligus. Quotes di Tumblr bilang highschool adalah tempat dimana kamu akan sadar akan fakeness dan beberapa penghianatan. Iya memang benar, tapi bukan berarti kita tidak bertemu orang orang yang bisa kita percayai lebih dari apapun. (love you geng!) 

Bicara tentang orang yang bisa kita percayai lebih dari apapun, aku punya satu certain person yang bisa aku percayai lebih dari apapun dan kalau kalian bingung, namanya sudah menjadi judul laman ini. Bahkan bila level pertemanan ku sampai sahabat, aku sendiri tidak yakin dia hanya sebatas itu. 

Dia adalah si absen nomor 8, satu angka di bawah ku. Gita dan Haura. 
Dia adalah orang yang selalu duduk disebelah ku, teman sebangku. 

Haura itu baik sekali malah kadang menjurus ke bego, haura itu selalu memikirkan perasaan orang lain dan kadang ga bisa bilang tidak. Aku selalu bilang 'you can still be a good person and say no ul' 
dan untungnya haura sudah sedikit sadar dan bisa bilang tidak akhir akhir ini.

Aku dan Haura hampir selalu memiliki satu pemikiran yang sama, namun ketika berbeda pendapat kami bisa berdebat panjang lebar dan hampir berantem hebat. Aku selalu kagum dengan Pertemanan ku dengan anak satu ini. Kami suka sekali membahas topik topik penting, tapi ketika lelah berdebat menghujat artis artis yang ketawan selingkuh juga tidak pernah menjadi hal yang aneh. Aku percaya orang sebaik ini tidak lepas dari how well her family raised her. Haura dan cerita tentang keluarga nya selalu menyenangkan untuk didengar. 

Kenapa aku yakin sekali Ula adalah sahabat ku bahkan lebih dari itu, tidak tahu juga. Mungkin hal-hal kecil, seperti Ula yang tidak pernah marah dan benci akan sikap ku yang seenak nya, atau juga Haura yang sadar pertama kali kalau aku lagi badmood, atau pertengkaran-pertengkaran aneh hingga pertengkaran besar yang anehnya tidak pernah membuat kami benar-benar berhenti berteman, atau Haura yang men-seirama kan langkah nya dengan ku yang super lambat dan lelet ini, aku yakin dia bisa berjalan lebih cepat dari yang seharusnya. Mungkin juga kerena aku bisa cerita apapun tanpa malu dan takut ke Haura, dan Ula adalah satu-satunya orang yang tahu akan ke insecure-an ku tanpa pernah merendahkan, atau bisa jadi karena chat-chat random yang munculnya out of nowhere, atau juga karena dia satu-satu nya orang yang kekeuh bilang kalau aku pintar matematika hahahaha 

hal-hal kecil seperti itu yang membuat ku tidak pernah gengsi untuk bilang i love her, karena kalau menghujat nya terang-terangan saja aku bisa kenapa tidak bisa memujinya. Hal-hal burukku saja dia mau terima, lalu hal apa yang membuat haura tidak layak mendapatkan satu laman khusus akan rasa terimakasih ku. 

kepada Haura Alfiah sahabat ku, terimakasih ya, 
terimakasih sudah mau menjadi teman ansos ku
terimakasih untuk hari hari penuh suruh menyuruh oleh aku yang bossy ini 
terimakasih sudah sabar
terimakasih saran tidak penting yang terkadang menenangkan 

terimakasih sudah ada, akan ada, dan selalu ada. Semoga selamanya yaaaaaa hihi. 

ps; semoga rencana dan cita cita kita akan kuliah dan tinggal di jogja bareng dan rencana rencana lainnya bisa terlaksana dan terwujud. xoxo 





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

baby, you're a firework.